HOME

TEKNILINK - Supplier, Jasa Instalasi, dan Training Teknisi Perangkat Starlink

Starlink merupakan layanan internet berbasis satelit dari SpaceX dengan menggunakan satelit yang beroperasi pada Orbit Rendah Bumi, Low Earth Orbit (LEO Satellite). Starlink saat ini sudah masuk di banyak negara termasuk Indonesia dan terus berkembang dengan peluncuran satelit-satelit baru secara rutin. Tetapi Starlink di Indonesia saat ini hanya support pada segmen Retail. Sedangkan untuk segmen Enterprise ada beberapa provider dengan manajemen bandwidth sendiri seperti Leosatelink yang hanya bekerjasama dengan Starlink dari sisi perangkat dan satelitnya saja.

Sekilas Teknologi Satelit

Teknologi satelit adalah sistem yang memanfaatkan perangkat buatan manusia yang ditempatkan di orbit Bumi atau luar angkasa untuk berbagai keperluan, seperti komunikasi, navigasi, observasi Bumi, dan penelitian ilmiah. Satelit mempunyai peran yang sangat penting terutama di negara kepulauan seperti Indonesia. Berikut adalah penjelasan sekilas tentang teknologi satelit:
 
Komponen Utama Satelit
  1. Struktur Fisik: Badan satelit terbuat dari material ringan dan tahan kondisi ekstrem luar angkasa, seperti perubahan suhu dan radiasi.
  2. Panel Surya dan Baterai: Menyediakan energi untuk operasi satelit, dengan panel surya menangkap sinar matahari dan baterai menyimpan energi untuk digunakan saat satelit berada di sisi gelap Bumi.
  3. Sistem Komunikasi: Antena dan transponder untuk mengirim dan menerima sinyal dari Bumi atau satelit lain.
  4. Sistem Propulsi: Mesin kecil atau thruster untuk mengatur posisi satelit di orbit atau melakukan koreksi lintasan.
  5. Payload: Peralatan khusus sesuai fungsi satelit, misalnya kamera untuk observasi Bumi, sensor untuk penelitian, atau transponder untuk komunikasi.
  6. Sistem Kontrol: Komputer onboard untuk mengatur operasi satelit, seperti orientasi, pengumpulan data, dan komunikasi.
Jenis Orbit Satelit
  • Low Earth Orbit (LEO): 160-2.000 km di atas Bumi, digunakan untuk satelit komunikasi seperti Starlink atau satelit observasi karena latensi rendah dan biaya peluncuran lebih murah.
  • Medium Earth Orbit (MEO): 2.000-35.786 km, sering digunakan untuk navigasi (misalnya GPS).
  • Geostationary Orbit (GEO): 35.786 km, satelit tetap di posisi yang sama relatif terhadap Bumi, cocok untuk TV satelit dan komunikasi jarak jauh.
  • Orbit Lain: Seperti polar orbit untuk observasi Bumi atau orbit elips untuk misi khusus.
Fungsi Satelit
  1. Komunikasi: Menyediakan internet, telepon, dan siaran TV (contoh: Starlink, Intelsat).
  2. Observasi Bumi: Memantau cuaca, perubahan iklim, bencana alam, dan aktivitas manusia (contoh: satelit Landsat).
  3. Navigasi: Sistem seperti GPS, GLONASS, atau Galileo untuk penentuan posisi dan navigasi.
  4. Penelitian Ilmiah: Mempelajari luar angkasa, seperti teleskop Hubble atau satelit untuk mendeteksi sinar kosmik.
  5. Militer: Untuk pengintaian, komunikasi rahasia, atau sistem peringatan dini.
Cara Kerja Satelit Komunikasi (contoh: Starlink)
  • Satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (gateway) atau pengguna.
  • Sinyal diproses oleh transponder dan dikirim kembali ke tujuan, baik ke pengguna lain atau stasiun bumi.
  • Dalam konstelasi seperti Starlink, satelit berkomunikasi satu sama lain menggunakan laser (inter-satellite links) untuk mempercepat transfer data.
Tantangan Teknologi Satelit
  • Biaya: Peluncuran dan pembuatan satelit mahal, meskipun perusahaan seperti SpaceX telah menekan biaya dengan roket yang dapat digunakan ulang.
  • Sampah Antariksa: Satelit yang tidak aktif dapat menjadi puing, meningkatkan risiko tabrakan.
  • Regulasi: Frekuensi radio dan slot orbit diatur ketat oleh organisasi seperti ITU (International Telecommunication Union).
  • Latensi dan Bandwidth: Meskipun LEO seperti Starlink menawarkan latensi rendah, satelit GEO memiliki keterbatasan karena jarak yang jauh.
Perkembangan Terkini
  • Konstelasi Mega: Starlink, OneWeb, dan proyek serupa mengerahkan ribuan satelit untuk internet global.
  • Miniaturisasi: CubeSat dan satelit kecil lainnya memungkinkan misi dengan biaya lebih rendah.
  • Teknologi Laser: Meningkatkan kecepatan dan efisiensi komunikasi antar-satelit.
Untuk informasi lebih spesifik, misalnya tentang Starlink, satelit ini menggunakan teknologi LEO dengan ribuan satelit untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi. Dan Starlink saat ini juga sudah memperluas jaringan layanannya termasuk di Indonesia.
 

Tentang Starlink di Indonesia

Starlink adalah layanan internet dengan menggunakan media (lastmile) satelit orbit rendah, Low Earth Orbit (LEO Satellite) yang dikembangkan oleh SpaceX. SpaceX merupakan sebuah perusahaan antariksa asal Amerika Serikat milik Elon Musk. Starlink memiliki misi untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi melalui media satelit dengan latency rendah ke seluruh dunia terutama untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau jaringan terestrial.

Sekilas tentang Starlink

  • Diluncurkan oleh: SpaceX

  • Teknologi: Konstelasi ribuan satelit kecil di orbit rendah Bumi (LEO – Low Earth Orbit)

  • Kelebihan:

    • Akses internet di wilayah terpencil

    • Mampu mentransmisikan data dalam kapasitas lebih besar dibanding satelit Geostasioner
    • Latensi lebih rendah dibanding satelit tradisional

    • Instalasi relatif cepat hanya dengan terminal pengguna (dish, router, dan power supply)

  • Kekurangan:

    • Biaya perangkat dan langganan relatif mahal

    • Kualitas koneksi bisa terpengaruh cuaca

    • Membutuhkan langit terbuka untuk hasil optimal

Starlink masuk di Indonesia awalnya hanya melalui mitra mereka seperti Telkomsat yang khusus menangani pelanggan dari segmen Business. Tetapi sekarang Starlink di Indonesia sudah merambah juga ke pasar Retail.

Sekilas TEKNILINK

TEKNILINK hadir untuk ikut memberikan sumbangsih bagi penyebaran akses internet di Indonesia. Peran kami lebih pada sisi teknis yaitu menyediakan dan melahirkan para teknisi profesional untuk membantu Pelanggan khususnya Pelanggan Internet Starlink yang mempunyai kendala terkait proses instalasi dan kendala lain terkait perangkat Starlink. TEKNILINK juga memberikan pelatihan (training) agar lahir teknisi-teknisi profesional. Hal ini jelas sangat dibutuhkan karena pihak provider satelit seperti Starlink tidak menyediakan jasa instalasi bagi Pelanggan termasuk di Indonesia.

TEKNILINK memiliki tenaga-tenaga profesional dan terpercaya yang sudah sangat berpengalaman khususnya di bidang telekomunikasi berbasis satelit. Teknisi-teknisi kami sering menangani berbagai project baik yang diadakan oleh pihak pemerintah maupun swasta di seluruh Indonesia. Teknisi-teknisi kami siap membantu memberikan ilmu dan skill kepada calon teknisi-teknisi baru yang profesional. Teknisi-teknisi kami juga siap membantu pengguna Starlink di Indonesia khususnya dari kalangan Pemerintahan dan Korporasi terkait kebutuhan teknis seperti instalasi dan lain-lain.

TEKNILINK juga memiliki peran sebagai salah satu supplier perangkat Starlink di seluruh Indonesia. TEKNILINK menerima pemesanan perangkat Starlink baik dalam satuan maupun massal seperti untuk Pengadaan (Tender) dan lain-lain. Untuk informasi selengkapnya mengenai jasa dan layanan kami silahkan Hubungi Kami.

Silahkan Share :)